Doa Nabi Ibrahim
وَإِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ
فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ
الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika
Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman,
dan berikanlah rezeki kepada penduduknya dari (berbagai macam) buah-buahan,
(yaitu penduduknya) yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari
kemudian.” Allah berfirman: “Dan siapa yang kafir maka Aku beri kesenangan sementara,
kemudian Aku memaksanya menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali“ (QS. Al-Baqarah: 126)
Doa Nabi Ibrahim ini
terbukti. Mekah, daerah yang tanahnya gersang, pohon-pohon buah tidak dapat
tumbuh. Akan tetapi daerah ini tidak pernah kekurangan buah-buahan untuk di
konsumsi. Buah-buahan tersedia berlimpah.
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ
وَعْدَهُۥ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Dan mereka meminta
kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
pernah menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah
seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. Al-Hajj: 47).
وَعْدَ ٱللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ وَلَٰكِنَّ
أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
(sebagai) janji yang
sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Rum:6)
Sesuai dengan QS.
Al-Hajj:47 dan QS. Ar-Rum:6, apabila Allah telah berjanji, maka Dia tidak akan
menyalahi janji-Nya
Manusia Berusaha, Allah
yang Menentukan Belajar dari kisah Siti Hajar, Ibunda Nabi Ismail.
Ketika itu Siti Hajar ditinggal bersama ismail di sebuah lembah yang tandus dan
tidak memiliki pepohonan. Tatkala perbekalan habis dan ismail kecil kehausan,
Siti hajar beranjak mendaki bukit Shafa berharap menemukan air. Ketika tidak
menemukan apa yang dicarinya, ia menaiki bukit Marwah. terus-menerus seperti
itu sebanyak tujuh kali hingga datanglah pertolongan Allah. Tiba-tiba keluar
air dari bawah kaki ismail kecil yang menangis karena kehausan.
Pelajaran yang dapat kita
petik dari kisah tersebut adalah kita sebagai manusia hendaknya berusaha dengan
sebaik-baiknya. Selanjutnya menyerahkan hasilnya kepada Allah. Dan hendaknya
tidak berputus asa, bisa jadi Allah memberikan hasil usaha kita bukan dari
tempat kita berusaha, tetapi dari tempat yang tidak terduga. Seperti ibunda
siti hajar yang mendaki bukit shafa dan marwah sebanyak tujuh kali, tetapi
Allah memberikan apa yang beliau butuhkan di tempat lain yaitu di dekat Nabi
Ismail sendiri.
Tugas kita berusaha dengan
sebaik-baiknya. Seseorang yang mengikuti suatu ujian bisa jadi dia lulus, bisa
juga tidak lulus. Akan tetapi bila dia tidak pernah mengikuti ujian, sudah
jelas dia tidak akan pernah lulus.
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ
يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }
“Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thalaq:
2-3)
Liqo’ 26 Agustus 2016
~ Ustadz Wiranto
~ Ustadz Wiranto